Jika Anda Berhenti dari Media Sosial
Oleh: Joe Minanurrohman
Sebelum Mark Zuckerberg membuat Facebook, kita masih terikat hubungan dengan keluarga dan teman-teman kita. Sebelum era media sosial, kehidupan itu serasa lebih hidup, langit masih biru, dan matahari masih bersinar terang
Namun jika seandainya kita putus dengan media sosial rasa-rasanya bulan tidak juga akan jatuh ke bumi, matahari juga tida akan berhenti terbit, awan juga tidak menimpa atap rumah..
Disini ada 8 hal yang akan terjadi jika Anda putus dengan media sosial.
- Anda akan lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupan.
Dalam realitas media sosial sangat mudah membandingkan hidup Anda dengan orang lain dan meremehkan diri sendiri. Kita ingin menjadi seperti orang lain, kita suka dengan gaya mereka, kita iri pada hal-hal yang tampak pada mereka di media sosial. Seakan mereka menjadi perbandingan hidup yang hanya Nampak pada sebuah foto dan kata-kata.
Pada media sosial, semua orang posting gambar pada saat-saat terbaik saja. Hal ini sangat jarang orang menempatkan momen buruk mereka diperlihatkan kepada orang lain. Dan rata-rata informasi yang diberikan sangat terbatas.
Jadi, kita tidak bisa membanding-bandingkan kehidupan nyata ini dengan melihat media sosial.
Putus dengan media sosial akan membuat Anda lebih bahagia dan lebih puas dengan hidup Anda. Ada tidak hanya akan melihat gambar dan tulisan untuk membandingkan hidup Anda, tetapi Anda akan menyadari bahwa hidup Anda benar-benar nyata.
- Anda akan lebih produktif.
Anda tiba-tiba akan menyadari bahwa banyak yang bisa dilakukan daripada memantengi status media sosial seseorang. Anda akan menemukan cara untuk membuat cita-cita Anda lebih nyata. Apakah Anda ingin bisa bahasa Arab atau Anda ingin mahir baca kitab gundul? Daripada membuang-buang waktu di media sosial, Anda benar-benar dapat menginvestasikan waktu demi mewujudkan cita-cita itu.
Di tempat kerja, Anda bisa mendapatkan banyak waktu produktif daripada mengintip ponsel saat ini. Walau kadang kita berusaha membatasinya, namun sepertinya kita menipu diri sendiri. Bayangkan saja, niat hati ingin beberapa menit melihat status media sosial nyatanya bisa berubah menjadi 2 jam. Apakah ini tidak membuang waktu emas kita?
- Anda akan menghargai hidup.
Putus dengan media sosial akan membiarkan Anda melihat realitas dunia. Anda akan lebih bersyukur atas hidup Anda saat ini dan bukannya cemburu dan iri pada kehidupan orang lain di media sosial. Anda akan menyadari bahwa hidup Anda penuh tantangan.
- Anda akan memiliki hubungan yang lebih baik dengan keluarga dan teman-teman.
Media sosial mengklaim akan menghubungkan kita dengan keluarga dan teman-teman, apakah benar begitu?
Seberapa sering Anda menemukan diri Anda di media sosial sementara orang-orang nyata di sekitar Anda pergi tanpa diketahui?
Seberapa sering Anda mendapati diri Anda membuka media sosial dibanding berbicara dengan manusia di sebelah Anda?
Sosial media mengklaim mampu menghubungkan Anda dengan keluarga dan teman-teman, namun pada kenyataannya Anda malah terputus dari mereka. Ketika Anda putus dengan media sosial, Anda akan menyadari bahwa menelepon, berbicara, dan silaturahim tanpa gangguan media sosial adalah cara yang paling bagus untuk ikatan batin pada keluarga dan teman-teman.
- Anda akan melihat betapa indahnya dunia ini.
Kami yakin, anda bisa mengetahui keindahan dunia ketika benar-benar melihat dengan nyata. Daripada menghabiskan sebagian besar waktu itu di media sosial, kita bisa menghabiskan untuk mengunjungi pantai, hutan, dan alam.
Dan panca indera ini benar-benar mampu memvisualisasikan apa yang kita lihat di dunia ini daripada hanya sebuah gambar yang tidak bisa diraba, dirasakan dan disentuh.
- Anda akan menjadi inovatif.
Ketika Anda terus-menerus terganggu oleh media sosial, otak Anda akan tertutup dari masalah kehidupan nyata dan Anda menjadi kurang inovatif. Ketika Anda putus dengan media sosial, Anda bias meningkatkan cara berpikir Anda yang lebih realistis
- Anda akan lebih pintar dan bijaksana.
Ketika Anda log out dari media sosial dan masuk ke kehidupan nyata, Anda akan menghabiskan waktu Anda dengan bijaksana pada hal-hal yang bermanfaat. Seperti membaca buku dan membaca web-web bermanfaat. Yang mampu meningkatkan kehidupan, memperkaya pengetahuan dan membuat Anda menjadi orang yang lebih baik.
Anda dapat menemukan waktu yang bermanfaat, bukan sekedar mengeluh di media.
“Ohh sakitnya hatiku..”
Apakah dengan update status diatas akan memecahkan masalah?
Tentu saja tidak, kecuali Anda akan dikatai orang sebagai pribadi pengeluh.
- Mengukir masa depan yang lebih baik.
Masa depan tidak cerah jika sengaja memoles hari ini dengan sesuatu yang tidak berguna. Jika Anda tidak mengakhiri kebiasaan tidak sehat yang membuat Anda tidak bisa kemana-mana, jangan sampai Anda menyesal dikemudian hari.
Cobalah padatkan hari-hari dengan mengurangi aktivitas media sosial. Saatnya Anda memperdayakan waktu dengan banyak belajar. Dan engkau akan memetik manisnya buah dikemudian hari.
Diadopsi dari tulisan Jessica di lifehack. [Joe/KPMI]
SPONSOR dan DONATUR.
- SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
- DONASI hubungi: 087 882 888 727
- REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK